Manajemen Hati untuk mahasiswa


Bagaimana Mengasah Ketajaman Konsentrasi?. Seperti yang sudah kita bahas, bahwa penyebab menurunnya konsentrasi itu begitu banyak. Namun begitu, jika kita merasa apa yang sudah kita bahas itu relevan dengan masalah yang kita hadapi, mungkin kita bisa melakukan latihan (drill) di bawah ini: 
1. Perjelas target Anda
Target di sini banyak kegunaannya. Selain akan menjadi bimbingan, ia pun bisa mendinamiskan hidup. Dikatakan bimbingan karena kita tidak bisa menyuruhkan pikiran ini berkonsentrasi kalau tidak ada sasarannya. Target adalah sasaran untuk dipikirkan oleh pikiran kita. Pikiran yang kita gunakan untuk memikirkan sasarandemi sasaran akan membuat hidup dinamis. Orang yang hidupnya dinamis dengan target-target yang dimiliki akan jauh dari gangguan dan kekosongan emosi. Jadi, beritugas pada pikiran untuk memikirkan sasaran, program atau target yang anda buat.
2. Lakukan dan libatkan
Tentu tidak cukup dengan hanya membuat program atau target di atas kertas. Agar target itu benar-benar bermanfaat dalam membimbing dan mendinamiskan, jugadibutuhkan disiplin diri dalam menjalankannya. Lakukan sesuatu yang dapat mendekatkan anda dengan target yang Anda buat. Selain melakukan sesuatu, hal yang terpenting di sini adalah melibatkan diri pada lingkungan yang pas dengan kita(environment system). Temukan orang lain yang kira-kira bisa membuat Anda selalu “connect ” dengan program atau target Anda. Temukan lingkungan yang sejiwa dengan Anda. KalauAnda punya target ingin jago di IT, misalnya, tetapi Anda tidak mengenal orang IT, tidak masuk komunitas IT, jauh dari masyarakat IT, ya tentu saja konsentrasi Anda kurang mendapat dukungan. Pedagang ber-komunitas dengan pedagang.Olahragawan atau seniman ber-komunitas dengan orang-orang yang sejiwa denganmereka. Anda pun perlu mencontoh begitu. 
3. Sering-sering berkomunikasi dengan diri sendiri
Dalam konteks ini misalnya menyepi (bukan menyendiri). Menyepi di sini maksudnya Anda memberi ruang dan kesempatan untuk diri sendiri supaya berbicara dengan dirisendiri, self-dialog , self-talk , meditasi, evaluasi, koreksi, refleksi, dan lain-lain. Ini berarti kita tidak perlu ke gunung untuk menyepi. Menyepi dalam pengertian yang luas bisa kita lakukan di tengah keramaian, misalnya di kampus, di kendaraan umum,di perpustakaan, dan lain-lain.Yang penting esensinya di sini adalah kita “ingat” pada diri kita, memikirkan diri kita, memikirkan target kita, memikiran apa yang sudah kita lakukan. Banyak orang yang hampir tidak pernah memikirkan dirinya dalam arti yang positif. Dari pagi sampai malam yang dipikirin orang lain, ingat orang lain, ngobrol ke sana ke mari tentang orang lain, dan seterusnya. Mestinya yang bagus adalah seimbang.
4. Ciptakan sarana (mean)
Ini bisa dilakukan dengan membuat tulisan, catatan, gambar atau apa saja yang memudahkan kita mengingat dan melihat target, program atau bidang-bidang yang penting menurut kita. Ini bisa kita taruh di buku, di meja, di HP, di komputer, danlain-lain. Artinya, ciptakan sarana yang membuat pikiran ini mudah melihat dan mengingat. Temukan acara teve atau radio yang mendukung agenda. Baca buku ataukoran atau majalah yang mendukung. Temui orang yang bisa diajak ngobrol tentang apa yang kita pikirkan. 
5. Tingkatkan kepedulian
Peduli terhadap diri sendiri berbeda pengertiannya dengan mementingkan diri sendiri. Peduli di sini artinya kita berperan seoptimal mungkin berdasarkan status kita.Mahasiswa yang peduli adalah mahasiswa yang berusaha berperan seoptimal mungkin sebagai pelajar seperti belajar, berorganisasi, demo secara positif,  bergaul yang baik, mau menghormati guru / dosen, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar